Pasukan Militer AS di Suriah (Militermeter.com)
DUNIA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pengumuman mengejutkan dalam pidatonya di Ohio. Dia menyatakann ingin menarik mundur pasukan AS dari Suriah dalam waktu sangat dekat dan akan membiarkan orang lain menangani situasi di Negara yang kacau itu.
AS sendiri dalam posisi terjepit di Suriah setelah tak memiliki aliansi. Pasukan Oposisi sekarang lebih senang bekerja sama dengan Turki yang terus mau merengsek maju setelah merebut Provinsi Afrin. Sedangkan AS terus mewaspadai Turki dan ogah bekerja sama.
Kelompok Kurdi sendiri juga sudah mulai tidak mau bekerja sama dengan AS. Mereka menilai AS tak banyak membantu mempertahankan Afrin dari serbuan Turki. Suku Kurdi saat ini mulai merapat ke Rusia dan Pemerintah Bashar Asad.
Dengan alasan telah mengalahkan ISIS, AS akan berfikir untuk mundur dari Suriah.
“Kita sudah mengalahkan ISIS. Kira akan keluar dari Suriah, sebentar lagi, dan kita biarkan saja orang lain akan mengurusnya. Kita akan sesegera mungkin keluar dari Suriah, setelah mengambil alih wilayah itu dari tangan ISIS.”
Sementara itu, juru bicara Departemen Pertahanan AS Heather Nauert mengatakan bahwa mereka tidak punya informasi mengenai kapan AS akan menarik mundur pasukannya dari wilayah Suriah.
Rusia sendiri mengatakan bahwa AS justru sebenarnya malah meningkatkan jumlah pasukan dan peralatan berat di wilayah Al-Tanf yang merupakan pangkalan AS di perbatasan Suriah dan Irak.
Editor: Yakop