7 Redaksi Memberitakan 3 Jenis Sarden Mengandung Cacing

Yakop
25/03/2018, 3/25/2018 WIB Last Updated 2018-04-02T07:17:04Z
7 Redaksi Memberitakan 3 Jenis Sarden Mengandung Cacing

Ilustrasi


KUMPULAN BERITA - Belakangan ini dimedia sosial dihebohkan dengan penemuan cacing didalam kemasan ikan kaleng jenis Sarden, selain itu beberapa Redaksi di Indonesia juga memberitakan terkait dengan ada 3 jenis produk yang mengandung cacing dengan kondisi mati. Seperti 7 Redaksi memberitakan 3 jenis sarden mengandung cacing sebagai berikut.

1. Nasional.republika.co.id

BPOM Temukan Ikan Kaleng Mackerel Mengandung Cacing

Selasa 20 March 2018 17:04 WIB Red: Nidia Zuraya Gambar Ilustrasi


BPOM Temukan Ikan Kaleng Mackerel Mengandung Cacing

Nasional.republika.co.id

Jenis cacing yang ditemukan pada ikan kaleng Mackerel bukan cacing pita.


REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Pekanbaru menyatakan ikan kaleng bermerek Mackerel produk impor yang ditemukan di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau positif mengandung cacing.

"Dari sampel ikan kaleng yang dikirim ke BBPOM positif mengandung sejenis cacing akan tetapi bukan cacing pita, " kata Kepala BBPOM Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (20/3).

Muhammad Kashuri menyatakan dengan temuan ini pihaknya sudah melakukan pelaporan ke BBPOM kantor pusat Jakarta untuk menunggu petunjuk tindaklanjut terhadap produk ikan kaleng dengan merek Mackerel. "Kami masih menunggu surat resmi pusat untuk tindakan selanjutnya, " tuturnya.

Namun demikian sambung dia sambil menunggu instruksi pusat pihaknya sudah langsung melakukan penelusuran ke produsen yang ada di kabupaten/kota. Untuk menjaring jenis ikan kaleng merek Mackerel. Ia menyatakan sejauh ini ikan kaleng yang positif mengandung cacing tersebut adalah produk impor.

Bahkan akunya salah satu importir ikan kaleng merek Mackerel asal Jakarta sudah ada yang melaporkan ke BBPOM untuk melakukan penarikan sendiri barang tersebut dari peredaran. "Petugas kami dan dinas setempat hari ini telah melakukan penelusuran dan pengamanan ikan kaleng merek Mackerel di lapangan agar tidak dikonsumsi masyarakat," imbuhnya.

Ia juga mengimbau agar warga tidak perlu panik karena pihaknya akan melakukan penarikan terhadap jenis ikan kaleng dengan merek Mackerel tersebut. "Kami imbau jangan konsumsi lagi ikan kaleng merek tersebut, jika menemukan masih dijual bebas silahkan melaporkan ke dinas terdekat, " pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan warga Selatpanjang, Meranti dihebohkan oleh temuan cacing pada ikan kaleng merek Mackerel. Bermula dari laporan Lili Warga Jalan Puskesmas Desa Alahair, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (15/3).

Kemudian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (DisperindagKop UKM), Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti bersama Gematara dan JPKP Kepulauan Meranti langsung melakukan sidak ke warung penjual ikan kaleng bermerek Mackerel.

Untuk membuktikan tim sebelum melakukan sidak, terlebih dahulu melakukan koordinasi, disepakati melakukan pembelian ikan kaleng di warung yang diduga menjual. Setelah ikan kaleng dibuka jauh dari lokasi warung. Ternyata benar adanya cacing pita didalamnya.

Selanjutnya, tim langsung mendatangi warung diketahui milik Abun yang beralamat di simpang empat, Jalan Alahair, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti untuk melakukan pengamanan terhadap 24 kaleng ikan lainnya yang ditemukan dilapangan. Serta mengirim sampelnya untuk diuji labor BBPOM. (sumber: antara)


2. inews.id

BPOM Kepri Razia 3 Jenis Sarden yang Mengandung Cacing Gelang

iNews Siang · Jumat, 23 Maret 2018 - 17:01 WIB


BPOM Kepri Razia 3 Jenis Sarden yang Mengandung Cacing Gelang

inews.id


BINTAM, iNews.id - Untuk mencegah maraknya makanan kedaluwarsa dan berbahaya bagi kesehatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau merazia makanan kaleng jenis sarden dari berbagai merek yang diduga mengandung cacing gelang.

Tim gabungan yang melakukan sidak di beberapa toko, supermarket, dan warung kelontong di wilayah Bintam akhirnya menemukan ratusan kemasan Sarden Mackerel yang mengandung cacing masih beredar di pasaran.

Temuan cacing dalam beberapa sarden produk asal luar negeri atau impor setelah petugas mengeluarkan isi makanan dan memeriksanya. Ada tiga jenis produk kemasan sarden yang sementara ini dihentikan peredarannya, di antaranya sarden merek Farmer Jack Mackerel yang diimpor oleh PT Prima Niaga Indomas, merk IO yang diimpor oleh PT Mexindo Mitra Perkasa dan merek Hoki yang diimpor PT Interfood Sukses Jasindo.

Razia serupa juga digelar petugas BPOM di kawasan komplek Repindo Industrial Estate, Batu Ampar Batam.

Petugas mendatangani gudang PT Mexindo, yang merupakan distributor makanan kaleng merek Mackarel dan Hoki. PT Mexindo agen tunggal makanan kaleng asal China yang diduga terkontaminasi racun dan cacing pita.

Dalam razia ini petugas akhirnya membawa enam kaleng jenis LO Mackerel untuk uji lab. Di beberapa toko dan supermaket sejak sepekan terakhir sudah dilakukan penarikan makanan kaleng merek Mackarel.

Saksikan video ini...


3. Bisnis.tempo.co

BPOM: Ini Sebab 3 Merek Sarden Mengandung Cacing

Reporter: Riyan Novitra (Kontributor) | Editor: Martha Warta


BPOM: Ini Sebab 3 Merek Sarden Mengandung Cacing

Tiga produk ikan sarden kalengan yang bercacing. (ki-ka) Farmer's Jack, Hoki, dan IO. Foto: Istimewa; Interfood; Bukalapak.com


TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Kashuri, mengatakan cacing yang ditemukan di tiga merek ikan makarel kaleng merupakan jenis Anisakis Spesies. "Bukan cacing pita seperti informasi yang beredar," kata Kashuri, Rabu, 21 Maret 2018.

Kashuri menduga, keberadaan cacing dalam sarden tersebut akibat pengemasan yang tidak higienis. Pada dasarnya kata dia, cacing tersebut sebenarnya sudah ada dalam perut ikan makarel. Namun cacing akan mati saat proses sterilisasi pengalengan.

"Masyarakat jangan salah persepsi, ini cacing yang sudah mati karena dalam proses pengalengan sarden itu ada sterilisasi dengan suhu di atas 100 derajat, bukan cacing hidup karena kemasakan rusak," tuturnya.

Ia mengatakan ada tiga merek ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing beredar di sejumlah wilayah Riau yakni Farmerjack, Hoki dan IO yang diduga berasal dari Singapura.

Kashuri mengimbau kepada masyararakat di Riau segera melaporkan kepada Balai POM bila masih menemukan produk itu di pasaran. Ikan sarden yang mengandung cacing itu dapat membawa dampak buruk bila dikonsumsi. Terlebih bagi masyarakat yang memiliki riwayat alergi dan asma.

"Dampaknya bila dikonsumsi dapat menyebabkan alergi dan gatal-gatal. Bahayanya kalau dikonsumsi orang yang sakit asma, tapi kalau orang normal itu tidak masalah," ucapnya.

Kashuri mengaku sejauh ini belum ditemukan adanya tiga produk tersebut di Pekanbaru. Ia meminta masyarakat tidak perlu panik dengan informasi yang beredar.

Informasi sarden mengandung cacing itu berawal dari temuan masyarakat di Tembilahan, Indragiri Hilir, pada Kamis pekan lalu. Tidak lama setelah itu, masyarakat Selatpanjang, Kepulauan Meranti juga menemukan adanya cacing dalam ikan kaleng tersebut.

"Setelah diperiksa laboratorium terkonfirmasi benar ada cacing jenis Anisakis Species. Terhadap hasil pemeriksaan ini kami telah mengeluarkan surat peringatan keras ke importir bahwa mereka harus menarik produknya yang beredar," ujarnya.

Menurut Kashuri, petugas BPOM telah berada di lapangan untuk memastikan penarikan produk yang beredar. "Importirnya yang di Batam dan Jakarta tengah melakukan penelusuran dan pengamanan, mereka sudah tarik sendiri," jelasnya.


4. Tirto.id

3 Produk Impor Makarel Kaleng Terbukti Mengandung Cacing Anisakis

Penulis: Yulaika Ramadhani | Editor: Yulaika Ramadhani


3 Produk Impor Makarel Kaleng Terbukti Mengandung Cacing Anisakis

Ilustrasi makanan kaleng. FOTO/iStockphoto


Tiga produk ikan makarel, yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI terbukti mengandung cacing sehingga harus segera ditarik dari peredaran


tirto.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium bahwa terdapat tiga produk impor ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing sehingga harus segera ditarik dari peredaran.

"Ada tiga produk ikan makarel, yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri, Rabu (21/3/2018) seperti dilaporkan oleh Antara.

BBPOM Kota Pekanbaru langsung bergerak cepat setelah beredar luasnya video dan foto di media sosial dari kiriman warga pada pekan lalu, yang menunjukan ada cacing di dalam produk ikan kaleng jenis makarel.

"Kemungkinan muncul cacing itu karena pengolahan tidak higienis. Keberadaan cacing tersebut, setelah saya baca beberapa literatur, itu ada sejak awal karena jenis makarel itu kalau pencucian tidak bersih, maka di dalam perutnya kemungkinan ada jenis cacing," ujarnya.

Menurut Kashuri, kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ia mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan dilokasi tersebut untuk mengambil sampel produk untuk diperiksa di laboratorium. Uji laboratorium tersebut juga dibahas oleh sejumlah ahli, sebelum akhirnya BBPOM Kota Pekanbaru mengungkap hasil pengujian pada produk impor dari Tiongkok itu kepada publik.

"Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species, cantik namanya," kata Kashuri.

Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.

Cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan makarel sudah dalam kondisi mati. Jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa. Terkait dampaknya, dia menjelaskan, cacing merupakan salah satu sumber makanan sumber protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi.

"Karena itu, pada orang-orang tertentu yang tidak tahan dengan reaksi alergi, kemungkinan menimbulkan alergi bisa mulai gatal-gatal pada kulit. Ini bahayanya kalau yang konsumsi orang yang punya riwayat sakit asma, bisa sesak nafas," katanya.

Ia berharap agar warga tidak perlu panik akan temuan tersebut karena menurutnya, kalau orang dalam kondisi normal tidak ada gangguan apa-apa. Hingga kini pihaknya juga belum menerima laporan ada warga yang sakit setelah mengkonsumsi produk ikan bercacing tersebut.

"Kita himbau masyarakat tak perlu resah. Kalau masih ada ditemukan produk tersebut agar segera laporkan dan jangan mengonsumsinya," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan keras dan sanksi ke importir tiga merk tersebut. Importir harus melakukan penarikan terhadap produk yang masih beredar di pasar, dan akan terus diawasi oleh BBPOM.

Ia mengatakan perusahaan importir tersebut berlokasi di Jakarta dan Batam.

Menurut dia, penyebaran produk tersebut di Riau sejauh ini baru terdeteksi di Kota Tembilahan untuk merek IO, dan Kota Selatpanjang untuk merek Farmer Jack. Namun, hingga kini BBPOM Pekanbaru tidak mengetahui perusahaan distributor tiga merek tersebut di Provinsi Riau.

"Di Pekanbaru setelah kita telusuri dari Kamis pekan lalu sampai sekarang, merek itu belum kita temukan. Jadi kita tidak tahu apa masih ada. Kalau ada akan kita amankan," katanya.


5. Liputan6.com

Peredaran 3 Merk Sarden Asal China Mengandung Cacing Pita Ditarik


Peredaran 3 Merk Sarden Asal China Mengandung Cacing Pita Ditarik

Liputan6.com


Liputan6SCTV, Pekanbaru - Tiga merek ikan dalam kemasan kaleng yang beredar di pasaran mengandung cacing pita. Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Sabtu (24/3/2018), distributor dan importir diminta segera menarik produk tersebut dari peredaran.

Sejumlah toko dan supermarket di Pekanbaru, Riau, disisir Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Yang dicari adalah tiga merek ikan dalam kemasan kaleng yang terindikasi mengandung cacing pita. Ketiga produk yang berasal dari China tersebut adalah sarden makarel merek dagang IO, Farmer Jack, dan Hoki.

Untuk menyelamatkan konsumen dan menghindari hal yang lebih buruk, BBPOM pun menarik produk tersebut dari peredaran. Importir pun telah diberi surat agar segera menarik semua barang yang telah beredar sesegera mungkin.

Bakteri yang ada di dalam makanan kaleng jenis sarden tersebut sangat membahayakan kesehatan, karena bisa menembus saluran pencernaan sehingga memicu kematian.

Sementara di Bandar Lampung, Lampung, razia produk ikan dalam kemasan kaleng juga digelar di tiga swalayan besar. Bahkan razia yang digelar Dinas Kesehatan di sejumlah swalayan di Kabupaten Batanghari, Jambi, petugas langsung menemukan beberapa cacing di dalam produk tersebut. Warga diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam mengkonsumsi makanan dalam kemasan.


6. CNN Indonesia / cnnindonesia.com

Tiga Produk Ikan Kaleng Impor di Riau Mengandung Cacing

Antara, CNN Indonesia | Kamis, 22/03/2018 13:34 WIB


Tiga Produk Ikan Kaleng Impor di Riau Mengandung Cacing

BBPOM Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium tiga produk impor ikan mackarel kaleng yang terbukti mengandung cacing yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI. (Ilustrasi/Foto: Thinkstock/antpkr)


Jakarta, CNN Indonesia -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor ikan mackarel kaleng yang terbukti mengandung cacing yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri mengatakan kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species," kata Kashuri, seperti dilansir dari Antara, Rabu (21/3).

Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.

Kini pihaknya sudah melakukan penelusuran untuk menarik semua ikan kaleng dengan tiga merek tersebut di Riau.

Sementara itu, izin untuk perusahaan importir ikan makarel kaleng, yang terbukti mengandung cacing Anisakis sp. tersebut juga terancam dicabut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Apabila ketiga perusahaan tidak serius mengindahkan perintah untuk menarik semua produk asal China yang bermasalah tersebut dari pasar Indonesia.

"Sanksi peringatan keras, sanksi administratif yang mendekati level mau dicabut izinnya. Bisa dicabut kalau dia tidak konsisten melakukan penarikan, itu bisa terancam dicabut," tegas Kashuri.

BBPOM Kota Pekanbaru mengungkap ketiga perusahaan importir merek IO, Farmer Jack, dan HOKI tersebut berlokasi di Jakarta dan Batam. Kashuri menyayangkan sikap produsen dan importir yang lalai sehingga insiden ikan bercacing itu terjadi.

Menurut dia, pada saat pertama kali mengajukan izin edar produk impor atau dengan kode "ML" kepada BPOM, perusahaan sudah menyampaikan hasil uji yang setelah dievaluasi tidak bermasalah.

"Sepanjang memasukannya ini, jadi tanggung jawab produsen. Mereka harus pastikan sendiri bahwa produknya ini aman. Kita tak mungkin mengawal terus setiap masuk," ujarnya.

Menurut dia, BBPOM tetap melakukan pengawasan namun mengambil sampel secara acak di pasar.

"Kami himbau produsen juga harus komitmen dan konsisten bahwa produk ini tetap aman dan bermutu. Jangan saat pendaftaran saja, tapi pada saat izin edar sudah ada tetap harus dijaga mutu dan keamanannya," kata Kashuri.

Ia mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat peringatan keras dan sanksi ke importir tiga merk tersebut. Importir harus melakukan penarikan terhadap produk yang masih beredar di pasar, dan akan terus diawasi oleh lembaga di bawah BPOM tersebut.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai POM Kota Batam untuk melakukan penelusuran dan melakukan pengamaman terkait produk bermasalah itu agar tidak beredar. Menurut dia, perusahaan importir di Jakarta sudah melakukan penarikan sendiri.

"Pada Senin lalu, importir dari merek HOKI melaporkan sudah melakukan penarikan secara mandiri, sebelum surat perintah penarikan dikeluarkan. Tapi, dia tetap dapat sanksi terkait mutu produk yag diduga tidak aman," tegasnya.

Cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan makarel sudah dalam kondisi mati, jadi bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa. Kemungkinan muncul cacing itu karena pengolahan tidak higienis.

"Keberadaan cacing tersebut, setelah saya baca beberapa literatur, itu ada sejak awal karena jenis makarel itu kalau pencucian tidak bersih, maka di dalam perutnya kemungkinan ada jenis cacing," ujarnya.

Terkait dampaknya, ia menjelaskan cacing merupakan salah satu sumber makanan sumber protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi.

"Karenanya, pada orang-orang tertentu yang tidak tahan dengan reaksi alergi, kemungkinan menimbulkan alergi bisa mulai gatal-gatal pada kulit. Ini bahayanya kalau yang konsumsi orang yang punya riwayat sakit asma, bisa sesak nafas," katanya.

Menurut dia, penyebaran produk tersebut di Riau sejauh ini baru terdeteksi di Kota Tembilahan untuk merek IO, dan Kota Selatpanjang untuk merek Farmer Jack. Namun, hingga kini BBPOM Pekanbaru tidak mengetahui perusahaan distributor tiga merek tersebut di Provinsi Riau.

"Di Pekanbaru setelah kita telusuri dari Kamis pekan lalu sampai sekarang, merek itu belum kita temukan. Jadi kita tidak tahu apa masih ada. Kalau ada akan kita amankan," katanya. (rah)


7. Tribun Jabar / jabar.tribunnews.com

Heboh Ikan Sarden Kalengan Mengandung Cacing Pita

Senin, 19 Maret 2018 08:12


Heboh Ikan Sarden Kalengan Mengandung Cacing Pita

Viral sarden bercacing pita ini berawal dari keluhan salah seorang warga bernama Lili yang menemukan adanya cacing pita di dalam ikan sarden kalengan yang dibelinya di Selatpanjang. Lili merupakan warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.


TRIBUNJABAR.ID, MEDAN - Penemuan cacing pita di ikan dalam kaleng membuat heboh warga Medan, akhir pekan lalu.

Viral sarden bercacing pita ini berawal dari keluhan seorang warga bernama Lili yang menemukan adanya cacing pita di dalam ikan sarden kalengan yang dibelinya di Selatpanjang.

Lili merupakan warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Viral video penemuan ikan sarden kalengan mengandung cacing pita di media sosial langsung ditanggapi  Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan.

Di video disebut, warga bernama Lili yang menemukan adanya cacing pita di dalam ikan sarden kalengan yang dibelinya di sebuah toko di Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Kepala BBPOM Yulius Sacramento Tarigan menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BBPOM di Riau mengingat Provinsi Riau yang juga berdekatan dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Oh iya Pak, Untuk kasus seperti ini kami selalu langsung link dan komunikasi antar seluruh wilayah kerja. Sehingga lebih mudah penelusurannya," ujarnya kepada Tribun Medan melalui pesan WhatsApp.

Selain itu, Yulius Sacramento Tarigan juga mengatakan kalau pihaknya sudah melakukan pengecekan sample ikan sarden kalengan dari beberapa jenis dan merek secara merata. 

"Iya betul Pak (dilakukan pengecekan). Karena jenis merk yang beredar juga tidak begitu banyak, maka merata kita periksa," pungkasnya. 



Editor: Yakop
Komentar

Tampilkan

  • 7 Redaksi Memberitakan 3 Jenis Sarden Mengandung Cacing
  • 0

Terkini