Ilustrasi Asteroid 2002 AJ129. Asteroid sebesar Menara Burj Khalifa ini akan melintas dekat bumi pada, 4 Februari 2018. (Daily Mail)
SEKADAU NEWS - Asteroid seukuran paus biru akan melintas dekat dengan bumi, Jumat, 9 Februari 2018. Seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu, 7 Februari 2018, asteroid ini berpotensi berbahaya.
Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), asteroid bernama 2018CB ini akan melintas dekat dengan bumi pada jarak 64 ribu kilometer. Asteroid tersebut akan melintasi bumi pada pukul 22.30 GMT. Berdasarkan data Lembaga Survei Langit Catalina yang didanai oleh NASA, melintasnya asteroid ini merupakan yang pertama.
Meski disebut berbahaya, Manajer Pusat Studi Objek Dekat Bumi di NASA Paul Chodas, mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak menimbulkan asteroid bertabrakan dengan bumi. "Asteroit ini tidak terlalu sering mendekati planet kita, meskipun mungkin lebih besar dari asteroid yang memasuki atmosfer di Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013," kata Chodas.
Pada Februari 2013, sebuah meteor setinggi 19 meter (62 kaki) meledak di langit di atas Chelyabinsk di Rusia. Meteorit itu pecah menjadi beberapa bagian saat memasuki atmosfer, menghamburkan reruntuhan dan menciptakan gelombang kejut yang diperkirakan sekuat 20 bom atom Hiroshima. Hal itu menyebabkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela, merusak bangunan dan melukai 1.600 orang.
Sumber: Tempo.co
Editor: Hariza
SEKADAU NEWS - Asteroid seukuran paus biru akan melintas dekat dengan bumi, Jumat, 9 Februari 2018. Seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu, 7 Februari 2018, asteroid ini berpotensi berbahaya.
Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), asteroid bernama 2018CB ini akan melintas dekat dengan bumi pada jarak 64 ribu kilometer. Asteroid tersebut akan melintasi bumi pada pukul 22.30 GMT. Berdasarkan data Lembaga Survei Langit Catalina yang didanai oleh NASA, melintasnya asteroid ini merupakan yang pertama.
Meski disebut berbahaya, Manajer Pusat Studi Objek Dekat Bumi di NASA Paul Chodas, mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak menimbulkan asteroid bertabrakan dengan bumi. "Asteroit ini tidak terlalu sering mendekati planet kita, meskipun mungkin lebih besar dari asteroid yang memasuki atmosfer di Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013," kata Chodas.
Pada Februari 2013, sebuah meteor setinggi 19 meter (62 kaki) meledak di langit di atas Chelyabinsk di Rusia. Meteorit itu pecah menjadi beberapa bagian saat memasuki atmosfer, menghamburkan reruntuhan dan menciptakan gelombang kejut yang diperkirakan sekuat 20 bom atom Hiroshima. Hal itu menyebabkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela, merusak bangunan dan melukai 1.600 orang.
Sumber: Tempo.co
Editor: Hariza