Survei SMRC: Masyarakat Indonesia menilai LGBT merupakan ancaman

Hariza
26/01/2018, 1/26/2018 WIB Last Updated 2022-09-23T07:37:12Z
Direktur Media SMRC Ade Armando saat rilis survei soal LGBT. (Foto: Seysha Desnikia/detikcom)

JAKARTA, SEKADAU NEWS - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Hasilnya, lebih dari 40% responden menilai LGBT sangat mengancam.

Survei digelar 3 kali pada Maret 2016, September 2017, dan Desember 2017 dengan sampel sebanyak 1.220 responden pada masing-masing survei. Metode survei dilakukan secara acak (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar +/- 3,1 sampai 3,2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei SMRC dipublikasikan di kantor SMRC, Jl Cisadane, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018) dan dipaparkan Direktur Media SMRC, Ade Armando. Dalam pemaparannya, sebesar 58,3% responden mengetahui LGBT.

Kemudian dari 58,3% responden, SMRC membuat pertanyaan terkait seberapa mengancamnya LGBT. Hasilnya, 41,4% masyarakat menilai LGBT sangat mengancam, cukup mengancam (46,2%), tidak mengancam (9,4%), sangat tidak mengancam (1,4%), dan tidak tahu/tidak jawab (1,6%).


"Ini bukan hasil penelitian baru, tapi ini survei nasional, respondennya 1.500. Isu ini sudah menjadi isu yang sangat panas. Karena itu penting untuk DPR tahu cara pandang masyarakat," papar Ade.

SMRC merilis bahwa 34,0% masyarakat sangat setuju LGBT dilarang agama. Hasil lainnya setuju LGBT dilarang agama (47,5%), tidak setuju (4,7%), sangat tidak setuju (3,9%), dan tidak tahu/tidak jawab (9,9%).

"Warga umumnya setuju atau sangat setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa perilaku seksual, gay, dan lesbian dilarang agama," sebut Ade.
(dkp/tor)

Sumber : Seysha Desnikia - detikNews
Editor : Hariza
Komentar

Tampilkan

  • Survei SMRC: Masyarakat Indonesia menilai LGBT merupakan ancaman
  • 0

Terkini