Korban Yosep saat ditemukan masih tergantung di dapur rumahnya di Dusun Tajau Bunga, Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap.(ist)
NANGA MAHAP, SEKADAU.COM - Diduga stres belum memiliki pekerjaan, Yosep, 31 tahun, warga Dusun Tajau Bunga, Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali terbuat dari kulit kayu. Kejadian tersebut berlangsung di kediaman korban di Dusun Tajau Bunga, Kamis (7/12) sekira pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Nanga Mahap, Ipda I Nengah Muliawan memaparkan, kronologis kejadian bermula pada hari Rabu 6 Desember 2017.
Saat itu, sekira pukul 22.00 WIB, korban bersama temannya yang bernama Egidius mengkonsumsi minuman keras jenis arak di rumah korban. Orangtua korban tidak berada di rumah karena sedang bermalam di pondok. Selesai minum, mereka pun tidur.
Sekira pukul 04.00 WIB, Egidius teman korban terbangun, dan tidak melihat korban di sebelahnya. Saat Egidius pergi ke dapur untuk mengambil air minum, ia terperangah menemukan korban sudah bergantung di dekat pintu dapur menggunakan tali yang terbuat dari kulit kayu. Korban saat itu diyakini sudah meninggal.
"Melihat kejadian itu, Egidius segera menghubungi tetangga sekitar dan orang tuanya yang sedang berada di pondok ladang," kata I Nengah.
Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga korban, kata Nengah, menolak untuk di lakukan visum dan pemeriksaan.
"Keterangan orang tua korban menyatakan bahwa korban mengalami stres karena sering mengeluh belum memiliki pekerjaan. Pihak keluarga menerima kejadian ini dan mengikhlaskan," tutur Kapolsek.
Laporan Warta: Mus
Editor: Yakop
NANGA MAHAP, SEKADAU.COM - Diduga stres belum memiliki pekerjaan, Yosep, 31 tahun, warga Dusun Tajau Bunga, Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali terbuat dari kulit kayu. Kejadian tersebut berlangsung di kediaman korban di Dusun Tajau Bunga, Kamis (7/12) sekira pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Nanga Mahap, Ipda I Nengah Muliawan memaparkan, kronologis kejadian bermula pada hari Rabu 6 Desember 2017.
Saat itu, sekira pukul 22.00 WIB, korban bersama temannya yang bernama Egidius mengkonsumsi minuman keras jenis arak di rumah korban. Orangtua korban tidak berada di rumah karena sedang bermalam di pondok. Selesai minum, mereka pun tidur.
Sekira pukul 04.00 WIB, Egidius teman korban terbangun, dan tidak melihat korban di sebelahnya. Saat Egidius pergi ke dapur untuk mengambil air minum, ia terperangah menemukan korban sudah bergantung di dekat pintu dapur menggunakan tali yang terbuat dari kulit kayu. Korban saat itu diyakini sudah meninggal.
"Melihat kejadian itu, Egidius segera menghubungi tetangga sekitar dan orang tuanya yang sedang berada di pondok ladang," kata I Nengah.
Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga korban, kata Nengah, menolak untuk di lakukan visum dan pemeriksaan.
"Keterangan orang tua korban menyatakan bahwa korban mengalami stres karena sering mengeluh belum memiliki pekerjaan. Pihak keluarga menerima kejadian ini dan mengikhlaskan," tutur Kapolsek.
Laporan Warta: Mus
Editor: Yakop