SEKADAU.COM, BATAM - Perhatian Pemerintah Kabupaten Sekadau kepada jemaah haji Kabupaten Sekadau sangat - sangat besar.hal ini dibuktikan dengan kembali dijemputnya jemaah Haji Sekadau di Batam Kepulauan Riau.
Direncanakan Jemaah Haji Kabupaten Sekadau akan tiba di embarkasi Batam Bandara Hang Nadim pada Selasa (19/9/2017) sore.saat ini tim penjemputan Jemaah Haji Kabupaten Sekadau telah tiba dibatam untuk bersiap - siap menyambut kedatangan para jemaah Haji.
Dipimpin Plt.Sekretatis Daerah, H.Abdul Gani SH, tim penjemputan mendarat di Bandara Hang Nadim, Senin (18/9/2017) pagi bersama sejumlah tokoh masyarakat Sekadau.
Sembari menungu kedatangan Jemaah Haji, tim penjemputan menyempatkan diri melihat - lihat kota Batam serta berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di Provinsi yang bertangga dengan Singapura itu.
Salah satu tempat bersejarah yang di kunjungi oleh para tokoh masyarakat adalah exs pengungsi Vietnam di Pulau Galang Batam. di tempat ini, para tokoh masyatakat mendapatkan penjelasan - penjelasan mengenai keberadaan kemp exs pengungsi Vietnam di negeri Hang Nadim itu (Batam).
" kita baru tau kalau sejarah peninggalan dari dampak perang saudara di vietnam ada di Indonesia, di pulau Galang ini," ungkap Bujang Sukardi,tokoh masyarakat dari tim penjemputan Jemaah Haji Sekadau saat mengunjungi kemp exs pengungsi Vietnam di pulau Galang.
dari mulut Gayt lokal setempat diketahui sejarah kemp exs pengungsi Vietnam tersebut bermula ketika terjadi perang saudara di Vietnam pada tahun 1975.Ribuan masyarakat Negara Vietnam dengan mengunakan kapal kayu mencari suaka ke beberapa negara sekitar.
Dan Ribuan pula orang - orang Vietnam itu berlayar ke beberapa pulau di sumatra Indonesia seperti, kepulauan Natuna, Tanjung Pinang, Pulau Galang dan beberapa pulau lain di wilayah Kepulauan Riau.
Kemp penampungan seluas 80 hektar itu menampung sekitar 250.000 pengungsi Vietnam. PBB via UNHCR lalu mengamanatkan kepada Indonesia untuk menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penampungan para pengungsi perang dari Vietnam ini.
Pada masa itu Pulau Galang masih kosong tak berpenghuni dan selama belasan tahun, para pengungsi itu hidup dan beranak pinak di Pulau Galang. begitu perang di Vietnam usai, perlahan secara bertahap Pemerintah Indonesia memulangkan mereka (Pengungsi) ke Vietnam dan deportasi terakhir kali pada tahun 1996.
Kemudian didirikanlah camp pengungsian lengkap dengan berbagai fasilitas seperti barak-barak, rumah sakit, tempat ibadah, sekolah bahkan penjara.
Kini bangunan-bangunan sisa - sisa sejarah penampungan pengungsi Vietnam tersebut masih berdiri dan menjadi museum untuk diingat dalam sejarah bangsa Indonesia.
Penulis: Nie/Hr
Editor: Yakop