SEKADAU.COM, GAYA HIDUP - Dunia malam, mungkin pembaca sekalian sudah tak asing lagi mendengar kata itu.
Bagi kalangan ekonomi menegah keatas, sebutan dunia malam sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan disaat terbelenggu beban pikiran.
Begitu pula dengan para pelaku yang terlibat didalamnya, dan menganggap semua itu bagian yang tak terpisahkan dengan berbagai alasan.
Mendengar kata itu, pernahkah anda semua berpikir lebih jauh sebelum mengenal atau memikir kan dan bertanya dalam hati, apa sebenarnya makna dari dunia malam tersebut ???.
Sepintas, sebagian kalangan menganggap itu sebuah pergaulan yang identik dengan gaya hidup modern atau ke_kini-kini'an. Atau pun, ada juga yang beranggapan kalau dunia malam itu sebuah bentuk pergaulan bebas yang akhirnya akan berhubungan dengan materialistis.
Pada kenyataan, bisa dikatakan begitu adanya. Dengan ada pradigma tersebut, kaum remaja dan dewasa lainnya yang tak mengenal status pun seakan berlomba-lomba untuk ingin tahu lebih jauh.
Dengan keberadaan sejumlah tempat tongkrongan, baik skala tradisional dan gaya modern seperti club malam ataupun karaoke'an ditengah pemukiman masyarakat.
Seperti halnya disebuah kota kecil yang gaya hidup mereka masih kental dengan budaya tradisionalnya, kini perlahan-lahan gaya hidup tersebut seakan musnah termakan pola modernisasi.
Dengan gaya hidup itu, sekarang para remaja seharusnya tekun belajar untuk menggapai cita-cita menuju kebahagiaan dan kesuksesan dimasa depan hidupnya, kini harus mengatur strategi bagaimana berpenampilan yang lebih menarik tak terbatas.
Apalagi dengan perkembangan teknologi, yang mana sistem komputerisasi semakin canggih dan bisa dirajut dalam saku berupa android atau smartphone yang perlahan sudah menjadi kebutuhan yang konsumtif.
Dengan kemudahan itu,tak sulit bagi mereka untuk mengatur strategi dan mengelabui orang tua mereka.
Bersama dengan kebebasan tersebut, tak heran bila kasus asusila, pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika pun dengan mudahnya menggoda mereka dengan berbagai cara dan janji kenikmatan yang katanya akan membawa mereka pada jalan menuju kebebasan seutuhnya.
Dunia malam memang menjanjikan bagi mereka yang lemah dan dibawah kendali setan kenikmatan duniawi. Aurat yang merona, tampak mempesona sehingga menutup mata hati mereka untuk melihat jalan yang benar.
Tak heran... bila setan sudah merasuk, apa pun bisa terjadi. Judi, sex bebas, Narkotika, miras dan sikap membangkang serta kebohongan pun tumbuh dengan pesat bagaikan program pembangunan dengan kucuran anggaran rutin yang besar. Tapi bukan pembangunan mental.
Buruknya pengaruh dunia malam, kini banyak rumah tangga yang hancur, haram jadi halal, prostitusi, menurunnya SDM, dan minimnya moralitas.
Apakah, dengan dunia malam itu jalan yang terbaik bagi kita semua ??? .
Sampai sekarang, pertanyaan itu masih menggema ditelinga tanpa ada satu pun jawaban yang pasti.
Akankah, pergaulan bebas dan rusaknya moralitas pada setiap insan pelakunya bisa kembali pada jalan yang baik ???.
Bagaimana pun caranya, hendaknya setiap orang tua harus memberikan pengawasan yang ekstra pada anak-anaknya.
Karena, sekali terjatuh susah untuk terbangun lagi.. Sekali ternoda, tak akan mudah untuk dibersihkan..
Dan jangan heran, sekarang banyak sekali gadis muda belia yang berparas menawan dan dengan penampilan seksi yang pasrah melepas mahkota kehormatannya demi sejumlah uang.
Begitu pula dengan kaum perjaka yang tak mau ketinggalan pun berupaya bagaimana berpenampilan menarik dengan menebar pesona walaupun demi mewujudkan hasrat mereka harus melakukan apa saja dan tak ada toleransi bagi pribadi mereka lagi.
Parahnya lagi, ada pula yang nekat menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginannya. Ada pula yang harus putus sekolah hanya karena kebebasan itu.
Sebagai penulis, apa pun itu walau buruk sekalipun akan tetap ditulis, dengan harapan bisa dan dapat membantu kita semua dalam menyonsong masa depan lebih baik.
Karena, bila semua itu terus dibiarkan dan kita semua terlena, bagaimana masa depan kita nanti ???.
Bagaimana pula negara kita bisa maju, bila mental dan karakter kita sudah hancur duluan dan dengan SDM yang rendah ???.
Generasi muda, generasi penerus untuk bangsa yang maju
Penulis: Hermanto
Editor: Yakop